Minggu, 10 April 2011

BRIPTU NORMAN VS RAZIA


Briptu Norman Kamaroo yang mendadak jadi selebritis karena aksi video nya di Youtube menjadi perbincangan banyak orang dari berbagai kalangan. Banyak media juga mengekspos berita ini. Bahkan sudah menjadi headline news di beberapa stasiun televisi.
Video tersebut juga hangat di kalangan mahasiswa, seperti aku dan abangku. Malam itu, seperti biasa abang mengantarku pulang ke kos. Biasanya jarak tempuh ke kos menghabiskan waktu sekitar 15 menit. Selama di perjalanan kami bercerita tentang banyak hal, kegiatanku di kampus, tentang teman-teman sesama mahasiswa juga dosen yang kadang sangat menyebalkan, sampai berita ter-hot saat itu.

Dalam perjalanan, kami terus saja bercerita tentang video tersebut sembari berdendang India dan meniru gerakan yang diperagakan di video tersebut hingga tak terasa kos yang dituju tinggal satu simpang lagi.
Tapi, saat di simpang menuju kos, tiba-tiba abangku menghentikan motornya. Aku belum sadar apa yang terjadi saat seseorang dengan baju preman nyeletuk di belakangku “Kenapa mesti belok kalian? Jalan terus saja kenapa? Gak lengkap surat-surat kalian rupanya?’ katanya dengan logat Batak yang khas.
Oalah, aku baru mudeng, kenapa tadi abang membelokkan keretanya. Karena di depan ada razia, dan aku tidak melihatnya. Rupanya, pak polisi yang garang itu telah membuntuti kami. Aku dan abang yang gak memakai helm sontak kaget, kok malam-malam ada razia?


“Kok ada razia malam ini ya Pak ? Tanyaku dengan lugu.
“Biar kalian aman” jawab Pak Polisi itu. Kalo diperhatikan sebenarnya Pak polisi ini manis, tapi karena kumisnya yang lebat itu, membuat tampangnya jadi sangar.
“Tapi kenapa cuma malam ini ya?’ tanyaku lagi. Ups, aku merasa pertanyaanku itu begitu bodoh. Aku merutuki diri sendiri, kenapa membuat pertanyaan yang sangat bodoh.
Tanpa kunyana, Pak Polisi yang garang ternyata kaget. Owh… tak kuduga, pertanyaanku bisa menyudutkannya.
“Tak usah terlalu difikirkan Pak, hanya pertanyaan anak kecil’ kataku, nyengir hampir meringis. Lalu aku melihat seseorang diperiksa juga barang-barang bawaannya.
Selidik punya selidik, ternyata di daerah tempatku sering diadakan razia dadakan oleh polisi setempat untuk memeriksa barang-barang haram seperti narkoba. Daerah sekitar tempat aku tinggal, sering dijadikan tempat transaksi untuk barang-barang tersebut…
Pak Polisi lalu menginterogasi abang. Kulihat mukanya sudah pias. Hah… dasar penakut “fikirku.
“Aku ngantar adekku aja nya Pak.” Masih pias.
“Kenapa kalian tidak pakai helm?” Tanya pak polisi lagi
“Galak banget. Nyebelin” menggerutu dalam hati.
“Tadi buru-buru pak. Tolong la pak, ngantar adek sajanya aku pak. Abis ini mau kerja lagi aku pak. Tolong la pak” dengan muka memelas abang memohon mengharap belas kasihan si Polisi garang.
Setelah tawar menawar yang tidak begitu alot, Pak polisi akhirnya melepaskan kami. Tanpa basa-basi lagi, abang langsung tancap gas meninggalkan Polisi yang masih merazia beberapa orang di belakang kami.

Oh…. Apes…. Apes…. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Si cantik elegan sahabat semua kalangan

Di Penghujung tahun 2017, dia hadir. Di antara empat bersaudara dari keluarga Xseries, dia yang tampil menawan bagiku.. "Mu...