Jumat, 22 April 2011

Download RPP yang baik

Bagi teman-teman yang kuliah di jurusan pendidikan, guru, dosen, Peserta PlPG tentu sangat membutuhkan yang namanya RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) kan? Nah, sekarang teman-teman bisa download contoh RPP yang baik disini.
Formatnya sudah dalam bentuk word kok. Jadi mudah-mudahan tidak susah lagi untuk mengeditnya.
Selamat membuat RPP. Jadilah guru yang baik untuk generasi yang baik kelak...
Semoga bermanfaat.

Kamis, 21 April 2011

SEKALI MERENGKUH DAYUNG, DUA TIGA PULAU TERLAMPAUI

Nashruddin pernah bekerja pada seseorang yang sangat kaya tetapi seperti biasanya ia mendapat kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaannya.

Pada suatu hari, orang kaya itu memanggilnya, katanya, “Nashruddin kemarilah. Kau ini baik, tetapi lamban sekali. Kau ini tidak pernah mengerjakan satu pekerjaan selesai sekaligus. Kalau kau kusuruh beli 3 butir telur, kau tidak membelinya sekaligus. Kau pergi ke warung, kemudian kembali membawa satu telur. Kemudian pergi lagi, balik lagi membawa satu telur lagi, dan seterusnya. Sehingga untuk beli 3 butir telur, kamu pergi ke warung 3 kali.”
Nashruddin menjawab, “Maaf, Tuan. Saya memang salah. Saya tidak akan mengerjakan hal serupa itu sekali lagi. Saya akan mengerjakannya sekaligus saja supaya cepat beres.”
Beberapa waktu kemudian majikan Nashruddin itu jatuh sakit dan ia pun menyuruh Nashruddin memanggil dokter. Tak lama kemudian Nashruddin pun kembali, ternyata ia tidak hanya membawa dokter, tetapi juga beberapa orang lain. Ia masuk ke kamar, orang kaya itu sedang berbaring di ranjang, katanya “Dokter sudah datang, Tuan. Dan yang lain-lain juga sudah datang.”
“Yang lain-lain?” Tanya orang kaya itu. “Aku tadi hanya minta kamu memanggil dokter, yang lain-lain itu siapa?”
“Begini Tuan!” jawab Nashruddin. “Dokter biasanya menyuruh kita minum obat. Jadi saya membawa tukang obat sekalian. Dan tukang obat itu tentunya membuat obatnya dari bahan yang bermacam-macam dan saya juga membawa orang yang berjualan bahan obat-obatan bermacam-macam. Saya juga membawa penjual arang, karena biasanya obat itu direbus dahulu, jadi kita memerlukan tukang arang. Dan mungkin juga Tuan tidak sembuh dan malah mati. Jadi saya bawa sekalian tukang gali kuburan….”

Sumber: Buletin Cendikia, halaman 3.

Rabu, 20 April 2011

APA KABAR PERMAISURIKU?

Entah dimana dirimu berada
Hampa terasa diriku tanpa dirimu
Apakah disana kau merindukan aku
Seperti diriku yang selalu merindukanmu
Selalu merindukanmu….

Suara Ari Lasso yang melantunkan tambang Hampa menghiasi ruang belajarku malam itu. Kala sendiriku yang tengah sibuk dengan tugas-tugas sekolah, lagu tersebut telah merasuk ke dalam relung hatiku. Menggetarkan naluriku, menyentak bathinku. Menenggelamkanku dalam kerinduan yang sangat pada seseorang yang selalu kutunggu hadirnya. Kunanti sapaan lembutnya. Kurindu melihat seulas senyum yang tak pernah lepas dari bibirnya. Wajah yang penuh kasih, teduh bercahaya, seteduh rembulan, lagi sopan pribadinya.
Ah…. Aku telah terlalu jauh menembus imajiku. Sangat jauh hingga aku pun ragu akankah dapat kugenggam kembali.
“Ah….” Desahku. “Melamun lagi dech. Padahal aku mesti menyelesaikan tugas-tugas yang telah lama menumpuk. Besok ada ujian kimia lagi” batinku cemas.
Namun, bilangan detik berikutnya aku sudah tidak kuat menguasai jasad ini. Aku telah terbang mencari memori yang terlalu rapi kusimpan hingga nyaris hilang. Kuraba nostalgia indah itu. Kucoba menyusun lembar demi lembar catatan perjalanan masa remajaku yang sarat dengan keceriaan, kegembiraan, wajah-wajah polos, yang sedang merangkak untuk mengerti pongahnya dunai yang kutempati. Dan mulai mengenal adanya cinta, meski sebagian besar orang menyebutnya dengan cinta monyet. Tak apalah. Tidak terlalu kupusingkan istilah itu.
Layaknya suatu kehidupan, masa remaja adalah sebuah sisi kehidupan anak manusia yang mestinya diisi dengan “nuansa pisang”. Namun tak jarang, banyak yang tersungkur dalam gelapnya “tinja”.
Tak kusangka, perpisahan dengan teman-teman SMP-ku menyiratkan rasa mendalam bagiku. Tak kuduga, ternyata aku merasa berat untuk berpisah. Saat satu persatu teman-teman yang kusayangi meninggalkan kenangan yang begitu mempesona di SMPANSA, sebagian hatiku turut mereka bawa pergi. Jauh dari jangkauan insan lemah sepertiku. Aku tak kuasa mengucap sepatah katapun pada mereka. Juga pada sosok itu. Aku hanya bisa menatapnya dari jauh. Membalas senyuman yang dia lemparkan dengan perasaan pahit dan getir.
Dengan sisa-sisa tenaga di masa lalu, kucoba bangkit. Tak ada gnanya mengingat masa silam saja. Aku mulai menata kembali semangat yang telah berserakan di jalanan sepi. Kubangun sebuah menara motivasi di lubuk hati. Aku memutuskan untuk melanjut ke sebuah sekolah negeri di kotaku. Bukan sekolah favorit, tapi aku merasa itulah tempat yang cocok buatku. Dan sosok itu, kudengar melanjutkan studinya keluar daerah, mondok di pesantren.
Aku semakin jarang bertemu dengannya. Segala gundah hanya mampu kucurahkan dalam diaryku. Hanya doa yang bisa kuberikan padanya, seseorang yang namanya telah melekat di hatiku.
8 tahun berlalu sudah.
Entah berapa liter airmata yang terbuang saat kumerindukan hadirnya, namun yang ada hanya nostalgia. Ya…. Aku rindu. Sangat rindu. Pada sosok yang telah membawa terbang sebagian hatiku. Yang telah memberiku harapan untuk dapat menuai kasihnya. Yang telah menyatakan “Tunggulah, aku pasti akan kembali”. Yang telah mengungkapkan “Aku suka kamu. Hanya kamu. Tak tahu kenapa aku menyukaimu. Meskipun kamu hanya gadis biasa. Namun yang kutahu, aku suka padamu dan hanya menyukaimu.”
Maafkan aku! Tak seharusnya aku serius menanggapi ucapanmu. Saat kutahu kau telah kembali ke kota ini, aku terus menunggu, menunggu dan menunggu sapaan lembut yang selalu kau ucapkan kala kita jumpa “Apa kabar permaisuriku?” ****

Selasa, 19 April 2011

Sick

Lima hari terhenti dari aktivitas sehari-hari oleh satu sebab “SAKIT”. Yup, sakit yang menyapaku tanpa permisi. Kulihat tubuhku dalam cermin sungguh memprihatinkan, makin kurus. Tinggal tulang… Ups….

Padahal aku tidak pernah berniat untuk diet seperti pikiran banyak orang yang merasa dirinya gemuk. Meski tidak langsing, aku nyaman dengan diriku.
Jad ingat waktu masih tinggal bareng Mom. (Hiks, jadi sedih nech). Jarang sakit. Sekarang, sakit menjadi jadwal rutin tiap bulan. Jadi kangen sama Mom. Hiks… Hiks…. Jadi makin sedih…….
Mami………
Udah ah nangis bombainya.
Setelah kuperhatikan dari kebisaaan-kebisaaan yang aku kerjakan, ada beberapa kebisaaan buruk yang kerap kulakukan hingga tubuhku mudah letih, lemah, lunglai, lesu, dan letoy… (ditambah satu L lagi, lebay… hihi). Kebisaaan itu adalah:
1. Jarang sarapan
Buat sobat semua, jangan sepele sama masalah yang satu ini. Yup, benar. Sarapan. Sarapan itu penting. Penting banget.
Pekerjaan yang menyita waktu dan tenaga, membuatku sering terlambat sarapan. Bahkan tidak sarapan sama sekali. Padahal, aku harus menghadapai berbagai tingkah manusia. Yang tidak jarang membuatku emosi. Stress. Bagaimana badanku tidak meronta minta tolong ingin istirahat, minta diisi? Kadang kita tidak menyadari bahwa kita terlalu kejam terhadap diri sendiri.
Tidak sarapan berlanjut pada tidak makan seharian. Masih mending kalau puasa. Memang gak boleh makan. Ini kan tidak. Parahnya lagi, minum air putih juga kurang. Asupan gizi yang kuterima tiap hari menjadi kurang dari cukup. Jadi aku gak bisa nyalahin orang lain donk kalau sudah sakit kek gini. Ups….
2. Kebanyakan angin
Maksudnya masuk angin. Karena keseringan masuk angin, jadinya kebanyakan angin deh. Hihi.
Daerah tempat tinggalku sangat panas hingga aku selalu kegerahan. Untuk mengurangi gerah, aku memakai kipas angin. Dimana aku berada, kipas angin tidak akan pernah off. Di tempat kerja, di rumah. Tempat tetangga (ketahuan suka nggosip ke tetangga, hihi). Juga saat tidur. Kalau gak gitu, aku gak bisa terlelap. Mana banyak nyamuk lagi. Sedangkan aku harus istirahat yang cukup. Jadilah kipas angin senjata ampuhku. Emang cukup istirahat sih, tapi cukup banyak juga angin yang masuk ke tubuhku. Gembung dah tuh perut….
3. Kurang olahraga
Yup. Ini adalah hal terjarang yang kulakukan. Berolahraga. Berkeringat. Jantung berdegup cepat. Berhari-hari bisa kulewati tanpa olahraga. Udah berapa tahun ya? .
4. Chiliqueen
Hehe. Ini istilah yang diberi keluargaku karena satu kebisaaan yang tidak bisa kutinggalkan, suka makan cabe. Kalau iklannya sih, “Gak bisa makan tanpa ada cabe”hihi.
Berlebihan dalam mengkonsumsi sesuatu tidak baik untuk kesehatan. Segala yang berlebihan, ujung-ujungnya memang tidak baik untuk kita.
Seperti kebisaaanku ini, saking banyaknya makan cabe, perutku jadi sering mulas, ususku terkikis, erosi dah. Sistem pencernaan yang terganggu mengakibatkan banyak penyakit, seperti diare dan disentri. Aih, sakit nian. Bolak-balik ke kamar mandi. Besok paginya, keliatan seperti hantu. Abis, pucat banget, wajah tirus. Dehidrasi. Kehilangan banyak cairan. Sedangkan yang masuk, gak ada. Kalau sakit, mana selera makan. Lemas banget dah. Gak sanggup ngapa-ngapain lagi.

Sungguh gak enak kalau sakit. Jadi, agar nikmat sehat itu menjadi milik kita sehari-hari, sebaiknya menghindari hal-hal yang mendatangkan penyakit seperti poin yang telah aku sebutkan di atas. Sakit juga mengajarkanku untuk lebih menghargai kesehatan yang telah Tuhan berikan padaku. Sakit yang hanya lima hari telah membuatku sangat menderita, sedangkan Tuhan telah memberiku tahun-tahun yang lebih banyak kulewati dalam keadaan sehat, tapi aku sangat jarang bersyukur.
Selamat menikmati kesehatan ya……

FACEBOOK…. OH…. FACEBOOK….


Kulihat mendung di wajahnya pagi itu. Kenapa gerangan? Fikirku. Baru kali ini aku temui wajah itu murung. Biasanya dia yang selalu membuat kami tersenyum dengan tingkah lakunya yang kocak.
Sore harinya, ketika dia telah pulang, mendung masih menggelayut di wajahnya.
“Ada apa denganmu Dek? Dari tadi murung terus? Sebagai kakak yang perhatian, aku bertanya.
Agak lama dia terdiam. Setelah menghela nafas yang sangat berat, mengalirlah cerita itu ….

“Aku disuruh ngulang PKL Kak” masih sendu
“Lho, kenapa? Bukannya nilaimu bagus walaupun presentasinya hancur? Cuma kamu aja yang ngulang?” tanyaku. Masalah di kuliahnya sering dia ceritakan, karena itu aku tahu banyak persoalan kuliahnya.
“Bukan aku sendiri Kak. Tapi kami ada 4 orang. Itulah kak, karena presentasi aku dan beberapa teman hancur, jadi kami harus memperbaiki laporan presentasi kami.”
“Trus?”
“Ini bermula dari status kawan di facebook kak. Biasa la komen-komenan status.
Koro bikin status :

“Duch, harus perbaiki laporan presentasi nech”.

Lalu Middar komen:

“Santai aja fren, suruh aja ibu tu yang buat. kwkwkwkwkwkwk”.

“Karena kalimat itu, dosen kami marah. Dia bilang itu pencemaran nama baik. Padahal kami gak bermaksud kek gitu. Lagian kan, kami nggak nyebut namanya. Tapi dia gak mau terima Kak. Katanya keputusannya nggak bisa diganggu gugat lagi..”
“Kok gitu banget dosennya? Kamu kan gak ada komen, kok kamu kena’ diskualifikasi juga?”
“Aku juga gak ngerti Kak. Dari yang kena diskualifikasi, memang cuma aku yang berteman dengan dosen ini di facebook. Tapi meskipun aku gk punya komen apa-apa, aku tetap terlibat. Parahnya lagi kak, kawanku yang cuma komen “hahahaha” aja pun kena juga. Padahal nilai presentasinya udah dapat A Kak. Makanya stress banget Kak. Sampe Koro bilang, kalo mamanya tau dia ngulang PKL, bisa mati berdiri mamanya..”
Aku ingin tertawa mendengar ceritanya itu. Hanya karena masalah kek gitu? Childish banget.
Tapi aku tahan untuk tidak tertawa, gak enak lihat muka nya yang semakin suram. Takut terjadi hujan badai. Susah aku jadinya.
“Sabar ya Dek. Mungkin hari ini, dosennya masih emosi. Besok coba ditemui lagi. Mudah-mudahan hatinya sudah mencair. Karena menurut kakak, permasalahan ini tidak perlu diperpanjang. Kalau diperpanjang, dosen kalian itu childish banget dan gak professional.” aku coba memberi saran.

Nah guys, berawal dari sebuah status di facebook atau jejaring sosial lainnya, bisa berdampak besar buat masa depan. Contoh riilnya yang sudah umum kita ketahui, yaitu kasus Prita. Cuma gara-gara curhat di email, dia sampe digugat pihak rumah sakit dan sempat masuk penjara. Karena itu, hati-hati membuat status. Tidak semua hal harus diekspos ke media, apalagi dunia maya yang tidak terbatas penggunanya. Akibatnya bisa sangat fatal.
Kan masih banyak media lain yang bisa dijadikan tempat curhat, seperti teman dekat, diary/ buku harian, atau orang-orang yang kita percaya bisa meringankan beban kita dan memberi solusi.
Buat adikku, semoga ini menjadi pelajaran berharga baginya. Kadang kita tidak tahu sial dan naas menghampiri, meski itu dari status yang kita anggap hanya iseng….
FACEBOOK… OH… FACEBOOK….

ARIF KECIL

Ketika malam datang mencekam
Kulihat si Alif kecil yang malang
Duduk tengadah ke langit yang kelam
Meratapi nasib diri


Sepenggal bait di atas mengingatkanku tentang kisah sedih di hari Minggu, tepatnya kisah seorang anak kecil yang harus menanggung beratnya beban hati karena perpisahan kedua orangtuanya.

Dia masih terlalu kecil sebenarnya untuk urusan seperti itu. Dia belum mengerti apa-apa. Masih balita berumur 2 tahun. Dia dipisahkan dari ayahnya oleh orang yang tidak menyukai profesi sang ayah. Entah apa yang ada dalam fikiran orang dewasa sehingga tega memisahkan ayah dan anak. Dia tentunya tidak mengerti, kenapa sejak saat itu dia tidak pernah lagi bertemu dengan ayahnya.
Dia tumbuh dalam keluarga yang tidak lengkap, tanpa ditemani sosok bernama ayah. Mungkin di hatinya, ayahnya telah meninggal dunia. Fisik anak ini tidak memperlihatkan bahwa dia telah banyak melalui masa-masa sulit dalam hidupnya. Tapi psikisnya? Bathinnya pasti sangat menderita. Ketika ke sekolah, anak-anak lain diantar oleh ayah dan ibunya, dia tidak pernah sekalipun mendapat perlakuan seperti itu. Dia dating sendiri dengan berjalan kaki tanpa seorangpun yang mengantarnya. Dia mencoba maklum dengan keadaan dirinya. Namun, benteng yang telah dia bangun akan segera hancur saat teman-temannya menanyakan perihal dirinya. Kenapa dia dating sendiri? Ketika dia diolok-olok oleh teman-temannya karena keberadaan ayahnya tidak jelas.
“Dimana ibumu?” seorang teman bertnya.
“Kerja.” Jawabnya singkat
“Ayahmu?” Tanya teman yang lain
Anak itu terdiam.
“Ayahmu?” Tanya yang lain lagi.
Masih terdiam.
“Ayahmu?”
“Aku tidak tahu” dia akhirnya menjawab.
“Kau tidak tahu dimana ayahmu? Pasti kau tidak punya ayah kan?” ejek temannya lagi.
“Aku punya ayah.” Jawabnya gusar.
“Tapi, dimana ayahmu? Kenapa kau tidak tahu dimana dia? Kau anak haram ya? Ejek mereka lagi sambil tertawa.
“Aku bukan anak haram. Aku punya ayah. Aku punya ayh. “ Dia semakin gusar.
Mata itu melotot. Melotot kesedihan. Dia tidak lagi bisa menahan airmatanya. Genangan air di pelupuk matanay tidak terbendung lagi. Anak itu menangis. Menangis yang menyayat hati.
Tidak bisa disalahkan jika dia menjadi sangat membenci ayah dan ibunya. Anak mana yang tidak ingin mempunyai keluarga yang lengkap. Jika salah satunya telah meninggal dunia, dia masih bias dengan tenang menjawab, tanpa ada tekanan, bahwa ayah atau ibunya telah meninggal dunia. Yang bertanya pasti terdiam, atau meminta maaf serta takkan pernah mengulangi pertanyaan yang sama. Namun, jika belum meninggal dunia, tapi tidak diketahui rimbanya, tentu si anak akan bingung. Masih ada. Tapi dimana? Seperti apa rupanya? Mengapa tidak pernah menemuinya? Begitu bencikah padanya hingga sekalipun tidak pernah mau menjumpainya? Hal-hal seperti itu yang akan dilalui seorang anak. Wajar saja jika dia membenci kedua orangtuanya. Semakin pendiam. Hidup dalam dunianya sendiri.
Apa yang ada dalam fikiran orang dewasa? Mengapa memilih perpisahan sebagai jalan keluar? Tidakkah mereka mengerti ada yang terluka hatinya karena pilihan tersebut? Hati yang sangat terluka, tergores sangat dalam? Itulah anak-anak, buah hati yang lahir dari cinta kasih mereka dan harus menanggung penderitaan karena perpisahan kedua orangtuanya.
Apa yang ada dalam fikiran orang dewasa?

Kilat menyambar hujan pun turun
Semakin basah hatinya yang resah
Kapankah semua ini kan berakhir
Di jalanan penuh duri *Snada*

Selasa, 12 April 2011

PESMOL

Bagi sobat Q1ta yang suka makanan pedas, menu yang satu ini bisa dicoba. Dijamin puas banget dengan pedasnya

Bahan :
 Ikan 1 kg
 Cabe merah 1 ons
 Bawang merah 4 biji, iris halus
 Kemiri 20 biji
 Daun salam 2 lembar
 Cabe rawit ½ ons
 Kunyiut, lengkuas, jahe, masing-masing seruas jari
 Sereh 1 batang, memarkan
 Bawang putih 2 biji
 Santan secukupnya
 Tomat yang besar 1 biji
Cara membuat :
 Haluskan cabe merah, kunyit, jahe, lengkuas, bawang putih dan kemiri
 Cabe rawit ditumbuk kasar
 Tumis bawang merah, kemudian masukkan bumbu halus. Setelah agak matang, masukkan santan, cabe rawit, sereh, daun salam dan tomat. Masak hingga matang dan kuah agak kental
 Siap untuk disajikan

Minggu, 10 April 2011

Pena yang Hilang

Cuaca hari itu sangat cerah. Tidak ada sedikit pun mendung di cakrawala langit. Hanya awan putih yang berarak teratur mengikuti irama Sang Maha Pengatur. Tapi suasana hati Aulia begitu berbeda dengan keadaan cuaca yang terang benderang. Dia kelihatan sangat bersedih.
Aulia menghampiri ayahnya yang sedang sibuk memeriksa tugas-tugas muridnya di ruang kerja sang ayah. Ayahnya yang sedang sibuk tidak menyadari akan kehadiran putranya. Dia begitu terkejut ketika tiba-tiba dia mendapati Aulia telah berada di sampingnya. Ketika melihat putranya begitu nelangsa, sang ayah menghentikan pekerjaannya dan berujar: ”Kenapa kau kelihatannya sangat bersedih anakku? Apa yang terjadi denganmu?”


“Aku sudah berusaha mencari pulpenku yang hilang Ayah, tapi aku tidak menemukannya.”
Ayahnya berkata dengan lembut: “Sebenarnya pulpenmu ada di kamarmu, Anakku dan jika kau cari dan bersabar dalam mencarinya, pasti kau akan menemukan pulpenmu kembali.” Berhenti sesaat, dan ayahnya melanjutkan: “Maukah kau Ayah perdengarkan sebuah cerita wahai anakku?
Aulia menatap ayahnya kemudian mengangguk.
“Duduklah dengan tenang dan simaklah cerita ini baik-baik.”
“Sebuah pasukan mengalami kekalahan dalam sebuah peperangan. Duduklah pemimpin pasukan itu di samping sebuah batu besar. Dia tidak tahu harus berbuat apa setelah mengalami kekalahan. Dia tertunduk lemas sekian lama. Saat dia mendongakkan kepala, dia melihat seekor semut sedang berusaha memanjat batu besar yang ada di samping tempat duduknya, akan tetapi semut itu terjatuh. Pemimpin pasukan memperhatikan sang semut begitu sabar dan tidak berputus asa. Sang semut terus berusaha dan berusaha hingga akhirnya dia bisa berada di puncak batu besar itu.
Melihat usaha sang semut, pemimpin pasukan bergegas kembali kepada pasukannya, kemudian mengumpulkan seluruh pasukannya, mengatur barisannya dan memimpin pasukannya kembali berperang hingga mendapati kemenangan” Ayahnya mengakhiri cerita dan sekilas melirik pada Aulia.
“Terimakasih atas ceritanya Ayah” ujar Aulia lebih bersemangat.
Aulia pun segera berdiri, kembali ke kamarnya, mencari pulpennya dengan penuh kesabaran hingga akhirnya dia menemukan pulpennya yang hilang .

dia kembali kepada ayahnya dengan hati riang dan wajah gembira seraya berkata: “Ayah, aku baru saja mempelajari pelajaran yang sangat berguna hari ini. Terimakasih Ayah.”
Ayahnya tersenyum bahagia melihat anaknya telah kembali ceria. ****

MENJADI KHADIJAH – ISTRI YANG SANGAT DICINTAI

Beliau bergelar Al-Kubra, putri dari pasangan Khuwailid bin Asad dan Fatimah binti Zaidah. Yang lahir tahun 68 sebelum Hijrah dalam lingkungan keluarga yang mulia, sehingga dia tumbuh menjadi wanita yang cerdas, teguh, dan berperangai yang luhur. Masyarakat juga menyandangkan gelar Ath-Thahirah karena kesucian pribadinya. Di tengah masyarakat yang sangat hancur akhlaknya, suka bermain judi dan perempuan, menguburkan hidup-hidup anak-anak perempuan mereka karena dianggap akan membawa celaka bagi keluarga dan menyembah berhala, beliau tidak pernah terusik untuk ikut berbuat demikian.

Beliau adalah seorang wanita yang memiliki paras menawan. Pada mulanya, Siti Khadijah menikah dengan Abu Halah bin Zurarah at-Tamimi. Pernikahan itu membuahkan dua orang anak yang bernama Halah dan Hindun. Tak lama kemudian suamianya meninggal dunia. Lalu Siti Khadijah menikah lagi untuk yang kedua dengan Atiq bin ‘A’id bin Abdullah al-Makhzumi. Setelah pernikahan itu berjalan beberapa waktu, akhirnya suami keduanya pun meninggal dunia.
Di usianya yang masih muda, dia telah menjadi wanita yang kaya-raya. Perdagangannya telah ekspansi ke luar Kota Mekkah, daerah kediamannya, hingga ke Syiria dan Syam. Meski dia sangat kaya, namun dia tidak pernah kikir terhadap orang yang membutuhkan uluran tangannya. Begitu dermawan terhadap siapa saja. Sehingga masyarakatnya mencintainya.
Dialah Siti Khadijah, Siti Khadijah binti Khuwailid bin As’ad bin Abdul Uzza bin Qushai bin Kilab al-Qurasyiyah al-Asadiyah. Istri Rasulullah yang pertama. Istri yang tidak pernah dipoligami oleh Rasulullah sepanjang hayatnya. Rasulullah tidak menikahi perempuan lain selama Khadijah masih hidup. Dari pernikahan mereka, Allah menganugerahi pasangan tersebut 6 orang anak yang merupakan keturunan Rasulullah. 2 orang putra yang diberi nama Qasim dan Abdullah, serta 4 orang putrid yang diberi nama Zainab, Ruqayyah, Ummi Kalsum, dan Fatimah Az-Zahra.
Dialah Siti Khadijah, perempuan pertama yang menyatakan keislaman dan mengakui Muhammad sebagai Rasul yang terakhir. Istri yang sangat setia kepada Rasulullah. Seluruh hartanya diberikan untuk membantu mengembangkan dakwah Rasulullah. Di kala Rasul sedih, dia menghibur dengan setulus hati. Di saat banyak orang menjauhi Rasul, dia tetap mendampingi dan membela Rasulullah hingga akhir hayatnya. Hingga setelah beliau wafat, Rasulullah masih sering terkenang akan keluhuran budinya. Sampai-sampai ‘Aisyah binti Abu Bakar, salah seorang istri Rasul yang dinikahi sepeninggal Khadijah, merasa cemburu karena Rasul sering menceritakan tentang Khadijah kepadanya. Rasul sangat sedih dengan sikap “Aisyah tersebut. Tidaklah patut baginya mencemburui seseorang yang telah meninggal. Apalagi orang tersebut sangat berpengaruh bagi Rasul. Hingga Rasul bersabda untuk menjawab pertanyaan ‘Aisyah tersebut:
"Allah tidak pernah memberiku pengganti yang lebih baik dari Khadijah. Ia telah beriman kepada ku ketika orang lain kufur, dia mempercayai ku ketika orang-orang mendustai ku. Ia memberikan hartanya kepadaku ketika tidak ada orang lain yang membantuku. Dan, Allah SWT juga menganugerahkan aku anak-anak melalui rahimnya, sementara isteri-isteri ku yang lain tidak memberikan aku anak.” (Hadits Riwayat Bukhari, Ahmad dan Thabrani).
Sejak saat itu, ‘Aisyah tidak pernah lagi cemburu kepada Khadijah.
Subhanallah. Wanita dengan keluhuran budinya, patutlah mendapat tempat terbaik di hati Rasul. Tipe istri ideal. Shalehah, berbudi pekerti luhur, menjaga kesucian diri, patuh pada suami, setia, dan meneguhkan jihad suami. Pastilah setiap suami akan sangat mencintai istri dengan sifat seperti itu.
Dan kepada kita kaum perempuan, seyogyanya kita meneladani Khadijah dalam hidup kita.
Yuk, berazzam menjadi Khadijah-Khadijah selanjutnya…

Bienvenue

Blog Q1t4 merupakan blog yang dibuat untuk menampung karya-karya yang penulis buat mengenai banyak hal. Di sini juga tersedia berbagai tips yang penulis pelajari dari permasalahan sehari-hari yang sering kita alami. Blog Q1t4 juga menyediakan menu download tentang tugas-tugas yang sering dicari teman-teman yang masih dalam kuliah, dsb. Semoga blog ini bermanfaat buat kita semua.
Respectueusement vĂ´tre.

BRIPTU NORMAN VS RAZIA


Briptu Norman Kamaroo yang mendadak jadi selebritis karena aksi video nya di Youtube menjadi perbincangan banyak orang dari berbagai kalangan. Banyak media juga mengekspos berita ini. Bahkan sudah menjadi headline news di beberapa stasiun televisi.
Video tersebut juga hangat di kalangan mahasiswa, seperti aku dan abangku. Malam itu, seperti biasa abang mengantarku pulang ke kos. Biasanya jarak tempuh ke kos menghabiskan waktu sekitar 15 menit. Selama di perjalanan kami bercerita tentang banyak hal, kegiatanku di kampus, tentang teman-teman sesama mahasiswa juga dosen yang kadang sangat menyebalkan, sampai berita ter-hot saat itu.

Dalam perjalanan, kami terus saja bercerita tentang video tersebut sembari berdendang India dan meniru gerakan yang diperagakan di video tersebut hingga tak terasa kos yang dituju tinggal satu simpang lagi.
Tapi, saat di simpang menuju kos, tiba-tiba abangku menghentikan motornya. Aku belum sadar apa yang terjadi saat seseorang dengan baju preman nyeletuk di belakangku “Kenapa mesti belok kalian? Jalan terus saja kenapa? Gak lengkap surat-surat kalian rupanya?’ katanya dengan logat Batak yang khas.
Oalah, aku baru mudeng, kenapa tadi abang membelokkan keretanya. Karena di depan ada razia, dan aku tidak melihatnya. Rupanya, pak polisi yang garang itu telah membuntuti kami. Aku dan abang yang gak memakai helm sontak kaget, kok malam-malam ada razia?


“Kok ada razia malam ini ya Pak ? Tanyaku dengan lugu.
“Biar kalian aman” jawab Pak Polisi itu. Kalo diperhatikan sebenarnya Pak polisi ini manis, tapi karena kumisnya yang lebat itu, membuat tampangnya jadi sangar.
“Tapi kenapa cuma malam ini ya?’ tanyaku lagi. Ups, aku merasa pertanyaanku itu begitu bodoh. Aku merutuki diri sendiri, kenapa membuat pertanyaan yang sangat bodoh.
Tanpa kunyana, Pak Polisi yang garang ternyata kaget. Owh… tak kuduga, pertanyaanku bisa menyudutkannya.
“Tak usah terlalu difikirkan Pak, hanya pertanyaan anak kecil’ kataku, nyengir hampir meringis. Lalu aku melihat seseorang diperiksa juga barang-barang bawaannya.
Selidik punya selidik, ternyata di daerah tempatku sering diadakan razia dadakan oleh polisi setempat untuk memeriksa barang-barang haram seperti narkoba. Daerah sekitar tempat aku tinggal, sering dijadikan tempat transaksi untuk barang-barang tersebut…
Pak Polisi lalu menginterogasi abang. Kulihat mukanya sudah pias. Hah… dasar penakut “fikirku.
“Aku ngantar adekku aja nya Pak.” Masih pias.
“Kenapa kalian tidak pakai helm?” Tanya pak polisi lagi
“Galak banget. Nyebelin” menggerutu dalam hati.
“Tadi buru-buru pak. Tolong la pak, ngantar adek sajanya aku pak. Abis ini mau kerja lagi aku pak. Tolong la pak” dengan muka memelas abang memohon mengharap belas kasihan si Polisi garang.
Setelah tawar menawar yang tidak begitu alot, Pak polisi akhirnya melepaskan kami. Tanpa basa-basi lagi, abang langsung tancap gas meninggalkan Polisi yang masih merazia beberapa orang di belakang kami.

Oh…. Apes…. Apes…. 

Sabtu, 09 April 2011

TIPS MENGGUNAKAN USB FLASH DRIVE / FLASHDISK
Sering sekali aku mendengar beberapa rekan mengeluh tentang usb flash drive atau yang umum kita sebut “flashdisk” yang mudah rusak, ‘terjangkit’ virus, dan sering hilang, tak tahu rimbanya. Padahal flashdisk nya baru seumur jagung . Sedih juga mendengar ‘curhat’ mereka itu.
Aku coba nyari solusi untuk masalah mereka itu. Setelah kuperhatikan, ternyata ada beberapa ‘hal kecil’ yang sering diabaikan. Tapi ‘hal kecil’ itu berdampak ‘besar’ buat ‘kelangsungan hubungan si flashdisk dengan empunya ’ 
Agar hubungan rekan-rekan dengan flashdisk kesayangannya ‘awet’, aku bocorin sedikit rahasia dech. Yuk kita intip 
1. Agar flashdisk tidak terjangkit banyak virus
Flashdisk ‘kecolongan’ virus biasanya karena sering gonta ganti pasangan. Pindah dari satu hati ke hati yang lain. Wah, ternyata tidak Cuma manusia aja ya yang terjangkit virus kalo gonta ganti pasangan…. 
Tapi tenang guys, biar Flashdisk tetap ‘aman’ walaupun dicolok di beberapa komputer yang berbeda, ada beberapa hal yang harus diperhatikan.
Pertama, pastikan komputer tersebut punya antivirus atau tidak. Jika belum ada, masukkan antivirus dulu deh. Daripada belum apa-apa, malah Flashdisk kamu yang kena virus.
Kedua, jika antivirus sudah ada, update terlebih dahulu antivirusnya.
Ketiga, baru dech Flashdisk dicolok ke komputer. Kemudian scan menggunakan antivirus yang udah di update tadi.
Dengan begitu, Flashdisk kamu akan aman dari virus, dan si virus akan mikir-mikir masuk ke Flashdisk kamu… 
2. Agar flashdisk tidak mudah rusak
Flashdisk yang mudah rusak biasanya karena penggunaan yang salah atau karena tidak hati-hati sehingga kesenggol, jatuh, keinjak, dsb, jadinya rusak deh. Untuk penggunaan yang salah, diantaranya terlalu lama dicolokkan ke komputer. Jika kelamaan, Flashdisk yang terbuat dari komponen besi tentu akan panas yang menyebabkan komponen di dalamnya rusak.
Jadi guys, pergunakan Flashdisk seperlunya (kayak mau make’ air sama listrik aja ya, harus hemat ). Jika proyek yang ingin dikerjakan masih tersimpan datanya di Flashdisk, pindahkan atau salin aja dulu datanya ke komputer, kemudian cabut Flashdisk nya. Kalau ingin menyimpannya lagi, baru dech Flashdisk dicolok balek.. 
3. Agar flashdisk tidak hilang
Flashdisk yang ukurannya mungil, sering membuat si empunya sering kelupaan meletakkan Flashdisk. Untuk urusan yang satu ini, memang diperlukan ketelitian si pemilik. Namun tenang guys, masih banyak jalan menuju Roma 
Pertama, yang perlu dilakukan adalah dengan tidak meletakkan Flashdisk sembarangan. Kan udah banyak tuh gantungan Flashdisk, bermacam-macam bentuk dan model. Pake in aja ke Flashdisk.
Kedua, jika ke tempat umum seperti warnet, biasakan untuk memeriksa semua barang sebelum meninggalkan tempat tersebut. Pastikan Flashdisk sudah tidak tertinggal di komputer.
Ketiga, jika telah selesai digunakan, segera simpan Flashdisk di tempat biasa kita menyimpannya. Mudah kan? 
Oke dech guys, semoga tips Q1ta ini bermanfaat buat sobat Q1ta semua dan bisa menjaga keharmonisan hubungan kalian,,,, 

Si cantik elegan sahabat semua kalangan

Di Penghujung tahun 2017, dia hadir. Di antara empat bersaudara dari keluarga Xseries, dia yang tampil menawan bagiku.. "Mu...