Selasa, 19 April 2011

FACEBOOK…. OH…. FACEBOOK….


Kulihat mendung di wajahnya pagi itu. Kenapa gerangan? Fikirku. Baru kali ini aku temui wajah itu murung. Biasanya dia yang selalu membuat kami tersenyum dengan tingkah lakunya yang kocak.
Sore harinya, ketika dia telah pulang, mendung masih menggelayut di wajahnya.
“Ada apa denganmu Dek? Dari tadi murung terus? Sebagai kakak yang perhatian, aku bertanya.
Agak lama dia terdiam. Setelah menghela nafas yang sangat berat, mengalirlah cerita itu ….

“Aku disuruh ngulang PKL Kak” masih sendu
“Lho, kenapa? Bukannya nilaimu bagus walaupun presentasinya hancur? Cuma kamu aja yang ngulang?” tanyaku. Masalah di kuliahnya sering dia ceritakan, karena itu aku tahu banyak persoalan kuliahnya.
“Bukan aku sendiri Kak. Tapi kami ada 4 orang. Itulah kak, karena presentasi aku dan beberapa teman hancur, jadi kami harus memperbaiki laporan presentasi kami.”
“Trus?”
“Ini bermula dari status kawan di facebook kak. Biasa la komen-komenan status.
Koro bikin status :

“Duch, harus perbaiki laporan presentasi nech”.

Lalu Middar komen:

“Santai aja fren, suruh aja ibu tu yang buat. kwkwkwkwkwkwk”.

“Karena kalimat itu, dosen kami marah. Dia bilang itu pencemaran nama baik. Padahal kami gak bermaksud kek gitu. Lagian kan, kami nggak nyebut namanya. Tapi dia gak mau terima Kak. Katanya keputusannya nggak bisa diganggu gugat lagi..”
“Kok gitu banget dosennya? Kamu kan gak ada komen, kok kamu kena’ diskualifikasi juga?”
“Aku juga gak ngerti Kak. Dari yang kena diskualifikasi, memang cuma aku yang berteman dengan dosen ini di facebook. Tapi meskipun aku gk punya komen apa-apa, aku tetap terlibat. Parahnya lagi kak, kawanku yang cuma komen “hahahaha” aja pun kena juga. Padahal nilai presentasinya udah dapat A Kak. Makanya stress banget Kak. Sampe Koro bilang, kalo mamanya tau dia ngulang PKL, bisa mati berdiri mamanya..”
Aku ingin tertawa mendengar ceritanya itu. Hanya karena masalah kek gitu? Childish banget.
Tapi aku tahan untuk tidak tertawa, gak enak lihat muka nya yang semakin suram. Takut terjadi hujan badai. Susah aku jadinya.
“Sabar ya Dek. Mungkin hari ini, dosennya masih emosi. Besok coba ditemui lagi. Mudah-mudahan hatinya sudah mencair. Karena menurut kakak, permasalahan ini tidak perlu diperpanjang. Kalau diperpanjang, dosen kalian itu childish banget dan gak professional.” aku coba memberi saran.

Nah guys, berawal dari sebuah status di facebook atau jejaring sosial lainnya, bisa berdampak besar buat masa depan. Contoh riilnya yang sudah umum kita ketahui, yaitu kasus Prita. Cuma gara-gara curhat di email, dia sampe digugat pihak rumah sakit dan sempat masuk penjara. Karena itu, hati-hati membuat status. Tidak semua hal harus diekspos ke media, apalagi dunia maya yang tidak terbatas penggunanya. Akibatnya bisa sangat fatal.
Kan masih banyak media lain yang bisa dijadikan tempat curhat, seperti teman dekat, diary/ buku harian, atau orang-orang yang kita percaya bisa meringankan beban kita dan memberi solusi.
Buat adikku, semoga ini menjadi pelajaran berharga baginya. Kadang kita tidak tahu sial dan naas menghampiri, meski itu dari status yang kita anggap hanya iseng….
FACEBOOK… OH… FACEBOOK….

4 komentar:

  1. wak ini yg kena si Midi or kiya?maaf y aq mw ketawa x..wkwkwkwk..

    jd dh kekmn skrg ceritax?

    BalasHapus
  2. this is secret wak, tidak untuk dipublikasikan pemeran utamanya........

    BalasHapus

Si cantik elegan sahabat semua kalangan

Di Penghujung tahun 2017, dia hadir. Di antara empat bersaudara dari keluarga Xseries, dia yang tampil menawan bagiku.. "Mu...